Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) umum memakan bahan tanaman mati, mengeluarkan kotoran kaya nutrisi yang memperkaya tanah, dan liangnya mengangin-anginkan tanah dan meningkatkan aliran air. Cacing dianggap bermanfaat bagi beberapa ekosistem tanah terutama di bidang pertanian yaitu membantu terbentuknya kesuburan tanah. Meskipun cacing tanah bisa terancam habitatnya akibat pengolahan tanah pertanian dan penggunaan pestisida tertentu.
Sumber: https://ensia.com/photos/soil-biodiversity/
Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum Annelida. Habitat cacing tanah berada di dalam tanah yang kondisinya mendukung, maka mereka umumnya ditemukan hidup di tanah,
Sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Memakan bahan organik hidup dan mati. Selain daun, cacing juga suka makan akar tanaman yang sudah membusuk. Selain daun dan akar, cacing juga suka makan makhluk kecil, misalnya: nematoda, protozoa, rotifera, dan bakteri yang ada di dalam tanah. Cacing juga suka makan jamur yang ada di dalam tanah.
Sistem ekresi cacing tanah memiliki organ ekskresi berupa nefridium. Fungsi nefridium, yaitu: mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh.
Sistem reproduksi cacing tanah memang bersifat hermaprodit atau setiap cacing tanah memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina sekaligus. Antara 10-14 hari kemudian kokon akan menetas dan menghasikan bibit cacing tanah. Siklus cacing tanah bisa hidup antara 1-5 tahun, namun rata-rata hidup selama 2 tahun.
Sistem respirasi cacing tanah melakukan respirasi melalui kulitnya, (Wikipedia).
Nama ilmiah:
Lumbricina
Klasifikasi
lebih tinggi: Haplotaxida
Tingkatan
takson: Subordo
Filum: Annelida
Kelas:
Oligochaeta
Ordo: Megadrilacea
No comments:
Post a Comment